Tiga Sekolah Tingkat SMAN di Kota Bekasi Status Masih Sewa, Gubernur Jabar Diminta Turun

Tiga Sekolah Tingkat SMAN di Kota Bekasi Status Masih Sewa, Gubernur Jabar Diminta Turun

Peserta Didik di SMAN 20 Kota Bekasi berharap ada perhatian dari Gubernur Jabar terkait gedung sekolah yang representatif --

KARAWANGBEKASI.DISWAY.ID - Tiga sekolah menengah atas negeri dan sekolah menengah kejuruan negeri di Kota Bekasi, Jawa Barat, belum memiliki gedung sendiri dan masih statua menyewa digedung milik yayasan dengan nilai fantastis.

Ketiga sekolah itu meliputi SMAN 20, SMAN 21 dan SMKN 13. Kondisi itu pun menjadi keluhan bagi peserta didik karena kelayakan dan kenyamanan sangat kurang. Bahkan ada proses belajar dibuat bergantian atau sistem sif pagi dan siang.

Kondisi terparah ada di SMAN 20 di Jl. Swadaya Kp. Ceger No.42 RT.11/RW.02 Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, karena berdiri diatas tanah yayasan dan telah bertahun-tahun dengan membayar uang sewa yang tidak sedikit nominalnya. Siswanya harus bergantian masuk sekolah.

BACA JUGA:Geruduk SMAN 2 Kota Bekasi, Mahasiswa Tuding Ada Permainan PPDB Jalur Zonasi menjadi Lajur Relasi

Adanya status tiga sekolah SMAN/SMKN di Kota Bekasi masih status sewa dibenarkan oleh Dewan Pendidikan Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata dengan mengatakan telah melakukan monitoring dan koordinasi ke KCD Bekasi.

"Saat kami berkomunikasi dengan KCD Jabar, ternyata ada 3 Sekolah yang masih sewa di Kota Bekasi, seperti SMAN 20, SMAN 21 dan SMK Negeri 13,"ujar Ariyanto mantan anggota DPRD Kota Bekasi ini, Sabtu (22/7/2023).

BACA JUGA:Warga Lingkungan SMAN 13 Kota Bekasi Ditolak PPDB Jalur Zonasi, Tapi Ada Dari Duren Sawit Lolos

Kondisi itu, membuatnya prihatin dan mempertanyakan kondisi tersebut mau sampai kapan?, dia  berharap ada solusi dari Provinsi Jabar karena ini menyangkut warga Kota Bekasi.

Dikatakan sepeeri pada SMA Negeri 20 Kota Bekasi berdiri sejak 2016 kemudian disewanya sejak tahun 2016 setelah kewenangan SMAN diambil alih oleh Provinsi. Maka sekolah itu  menyewa di Yayasan.

BACA JUGA:Tak Temukan Kecurangan PPDB Online di SMAN 1 Kota Bekasi, Tri Adhianto: Warga Jangan Terprovokasi Isu Hoaks

"Kami melihat langsung kesana, masuk kedalam kelas-kelasnya, berkomunikasi dengan para siswa hingga Guru-guru. Memang para Guru tidak banyak berkomentar tetapi Siswa banyak yang menyampaikan aspirasinya kepada kami, diantaranya mereka menuntut agar Sekolah ini mendapat gedung baru yang layak dan juga memperbaiki fasilitas sarana dan prasarana yang ada," ungkap Ariyanto Hendrata.

Ariyanto pun mengaku miris, saat melihat langaung kondisi SMAN 20  yang seharusnya menjadi fasilitas olahraga atau aktifitas sekolah namun ini malah menjadi parkiran kendaraan.

BACA JUGA:M Nuh : Untuk Tingkatkan Keterampil Anak Bekasi, Harus Perbanyak BLK di Kawasan Industri

Kondisi itu jelasnya tentu mengkhawatirkan nasib para siswa seandainya nanti penegakan regulasi Permendikbud Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pendirian Sekolah Pasal 15 ayat 1 bahwa Satuan Pendidikan yang tidak memenuhi persyaratan pendirian dilakukan penutupan Sekolahnya.

"Ini yang kami sebagai Dewan Pendidikan Kota Bekasi khawatirkan apabila sekolah terancam ditutup itukan nantinya akan sangat merugikan para siswa-siswi yang notabene merupakan warga Kota Bekasi," tegas Ariyanto.

BACA JUGA:Roadshow Kebhinekaan di SMAN 6, Tri Adhianto: Ayo Tanamkan Sikap Nasionalisme dan Junjung Tinggi Toleransi

Mantan Anggota DPRD Kota Bekasi yang maju kembali di Pileg 2024 nanti ini menyampaikan harapannya agar Gubenur Jawa Barat, Dinas Pendidikan Jawa Barat untuk segera melihat kelokasi dan kemudian  peduli terhadap permasalahan ini.

Menururnya anggaran sewa gedung informasinya diambil dari Bantuan Operasional (BOP). Sisi lain dikhawatirkan menjadi beban orang tua murid. Apalagi kata-katanya dari tahun ke tahun biaya sewa selalu naik hingga mencapai Rp300 jutaan.

BACA JUGA:Siswa SMAN 21 Bandung Batal Study Tour Lantaran Uang di Bawa Kabur Pihak Travel

"Apalagi didalam SMAN 20 Kota Bekasi itu sendiri masih ada Sekolah SMP Swasta dengan jadwal waktu belajar bersamaan. SMAN 20 ada dua sif dengan ada 8 Rombel sif siang, 12 Rombel pagi, jadi total ada 20 Rombel,"paparnya.

Ariyanto berharap harus segera disiapkan Gedung baru yang layak, refesentatif, apalagi kita lihat Provinsi Jawa Barat banyak memberikan bangunan-bangunan yang besar tapi setidaknya perhatikan dunia pendidikan.

BACA JUGA:Mahasiswa KKN UBP Karawang Beri Edukasi Pola Asuh Anak Kepada Masyarakat Desa Mulyasari, Ciampel

Apalagi di Kota Bekasi sebagai  wajahnya Jawa Barat yang ada dipinggir Jawa Barat yang menuju Ibu Kota bahkan menjadi Kota penyanggah DKI Jakarta. Sangat tak elok kalau masih ada Sekolah yang seperti itu.

"Saya juga berharap kepada pihak Sekolah, khususnya Kepala Sekolah harusnya punya inisiatif dan inovatif untuk bisa terus memperjuangkan sekolahnya itu mendapatkan Gedung jangan berpaku, berdiam di zona aman yang akhirnya mengorbankan para siswa," imbuh Aryanto mengakhiri.

BACA JUGA:Tragis, Bos Rumah Makan dan Anaknya di Lampung Tewas Terlindas Truk

Diketahui, bahwa Kepala Sekolah SMAN 20 Kota Bekasi, H. Dadan Sujana Ahmady, yang informasinya juga merangkap sebagai Plt. Kepala Sekolah SMA Negeri 9 Kota Bekasi.

Kondisi di SMAN 20 Kota Bekasi dikeluhkan Alfian, salah seorang Siswa Kelas 11 bersama para teman-teman menyuarakan aspirasi untuk mendapatkan Gedung baru dengan fasilitas sarana dan prasarana yang layak.

BACA JUGA:Peringatan Hari Kependudukan Dunia di Indramayu, Saatnya Mewujudkan Kesetaraan Gender yang Sejati

"Kepada Bapak Presiden Joko Widodo, Bapak Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil kami berharap dibangunin Gedung baru dengan saran dan prasarana yang layak agar kami nyaman menempuh pendidikan," ujar Alfian saat ditemui di Sekolah SMAN 20, Jum'at (21/7/2023) kemarin.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: